Komunikasi sangat penting dalam kehidupan, terutama dalam menghadapi perubahan sosial. Setiap daerah tentu pernah mengalami perubahan sosial dan pasti mengalami proses komunikasi. Permasalahannya adalah perubahan sosial tersebut dapat terjadi apabila suatu daerah mengadaptasi pembaruan tertentu dalam komunikasi. Komunikasi pun menjadi berkembang.
Peran komunikasi tidak terbatas pada komunikasi personal, melainkan juga pada tatanan komunikasi organisasi di mana terdapat peranan sentral di dalamnya. Oleh karenanya, komunikasi tidak sembarang bisa dilakukan tetapi harus memiliki landasan dan seni sehingga apa yang ingin dikomunikasikan dapat ditanggap dengan baik oleh penerima. Untuk itulah, ilmu komunikasi diperlukan.
Ilmu komunikasi berawal sejak retorika terlahir sebagai pengetahuan dan seni berbicara secara lisan, tatap muka dalam konteks publik (Effendy, 2000). Ilmu dan seni dalam menyampaikan pesan ini kemudian berkembang bukan saja dalam tataran tatap muka dengan publik, tapi juga melalui media massa (Budi, 2010). Hal yang dipelajari dari ilmu komunikasi ini adalah komunikasi dalam berbagai tingkatan, mulai dari individu, media, periklanan, komunikasi interkultural, komunikasi media sosial hingga seni.
Menurut Hafied Cangara (2000) bahwa komunikasi dibagi dalam 4 (empat) tipe, yakni komunikasi diri sendiri (Intrapersonal Communication), komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication), komunikasi publik (Public Communication), dan komunikasi massa (Mass Communication).
1. Komunikasi diri sendiri (Intrapersonal Communication)
Tipe komunikasi ini adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Tipe ini sebenarnya belum dianggap sepenuhnya sebagai proses komunikasi, karena tipe ini sebenarnya adalah bentuk respon diri seseorang terhadap sesuatu hal, apakah yang terlihat, terdengar, maupun yang dirasakannya. Termasuk dalam proses pengambilan keputusan. Beberapa kalangan menilai hal ini sebagai aktivitas internal monolog bukan sebagai proses komunikasi (Asante, 1979).
2. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi ini berlangsung antara dua orang tau lebih secara tatap muka. R. Wayne Pace (1979), “interpersonal communication is communication involving two or more people in fafe to face setting”.
3. Komunikasi publik (Public Communication)
Komunikasi ini menunjukkan suatu proses dimana pesan-pesan yang disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.
4. Komunikasi massa (Mass Communication)
Tipe komunikasi ini berlangsung secara massal, dimana sumbernya biasanya berasal dari suatu lembaga tertentu dan ditujukan kepada khalayak umum secara massal, dan biasanya menggunakan alat-alat tertentu misalnya radio, televisi, maupun surat kabar.
Selain mempelajari komunikasi dalam berbagai tingkatan dan tipe, ilmu komunikasi juga mempelajari berbagai jenis komunikasi di antaranya komunikasi tertulis, komunikasi lisan, komunikasi non verbal, komunikasi satu arah, dan komunikasi dua arah. Selain itu, juga terdapat ilmu tentang teknik komunikasi seperti information of communication, persuasive of communication, dan instruction of communication.
Pada
intinya terdapat berbagai cabang ilmu dalam ilmu komunikasi, tetapi hal
yang diharapkan dari adanya ilmu komunikasi ini sudah jelas yakni agar
individu dapat melakukan komunikasi yang baik di tingkat apapun
mengingat komunikasi merupakan kunci untuk berhubungan dengan orang
lain.
Unsur Komunikasi dalam Perpustakaan Beserta Komponennya
Komunikasi yang berlangsung di perpustakan terlihat dari adanya kontak dan hubungan antara pustakawan dan pemustaka, adanya pesan yang disampaikan dan diterima, dan adanya efek yang terjadi akibat diterimanya pesan melalui komunikasi tersebut. Aktivitas pelayanan informasi antara pustakawan dan pemustaka adalah salah satu bentuk kegiatan komunikasi di perpustakaan.
Berdasarkan teori Harold D. Lasswell, syarat terjadinya komunikasi di antaranya terdapat komponen siapa (who) yang berarti komunikator, menyatakan apa (says what) dalam hal ini adalah pesannya, dengan media apa (in which hannell) menyatakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan, kepada siapa (to whom) yang menunjukkan kepada siapa pesan tersebut ditujukan, serta dengan efek bagaimana (with what effect) yang berarti efek yang ingin ditimbulkan dari kegiatan komunikasi tersebut.
Berdasarkan teori tersebut, dapat disimpulkan bahwa komunikasi berlangsung sebagai upaya penyampaian pesan antara komunikator kepada komunikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi minimal memiliki tiga unsur yaitu komunikator, pesan, dan komunikan (Murniaty, 2006: 6).
Berdasarkan teori tersebut, dapat dianalisis sebagai berikut:
SENIN - JUM'AT
Total Keseluruhan : 0064587
Pengunjung Hari Ini : 17
Total Pengunjung : 64587
Hits hari ini : 49
Total Hits: 455389
Total Bulan ini: 4778
Pengunjung Online : 2